CINTA ITU BERKAH

PANDANGAN bahwa cinta itu sama dengan hubungan badan antara lelaki dan perempuan, dan pacaran adalah pembuktian cinta dengan bersebadan sebelum nikah, merupakan sudut pandang yang mengaburkan antara cinta dan nafsu syahwat. Padahal cinta dan nafsu syahwat sungguh jauh berbeda, Making love (ML), bersebadan, hanya merupakan bagian terkecil dari cinta, itupun masih dengan catatan panjang. Artinya, hubungan badan hanyalah sebentuk saja dari ungkapan cinta, setelah jiwa-jiwa yang bercinta disakralkan. Pensakralan cinta dalam bentuk pernikahan pada hakekatnya merupakan upaya melanggengkan hubungan cinta, atau seperti pagar agar orang lain tak mudah masuk, sekaligus menjadi pananda antara hak kita dengan hak orang lain, pensakralan cinta melalui pernikahan, ibarat seseorang mengetam padi, padi belum banyak manfaatnya bila belum diketam, dikelupas kilitnya, lalu keluarlah beras yang dapat dinanak menjadi nasi.
Mengapa cinta tak sama dengan hubungan sex? Karena cinta pada hakekatnya adalah perasaan yang lahir dalam jiwa. Ia merupakan fitrah manusia sekaligus anugrah tuhan bagi hambanya. Sebagai anugrah cinta adalah suci, karena itu, tak boleh dikotori dengan keinginan sesaat atau nafsu buruk.
Tuhan "membisikan" cinta dalam jiwa manusia, mengapa cinta dibisikan dalam jiwa, dan tidak dalam fikiran? Karena jiwa merupakan wilayah yang tak terbatas oleh waktu dan tempat. Jiwa bersifat bebas, ia tidak dikuasai oleh siapapun, orang boleh memenjarakan tubuh, boleh merampas kemerdekaan orang lain, tapi tidak akan pernah bisa atau mampu memenjarakan jiwa. Jiwa membuat seseorang menjadi manusia bebas, yang slah satu cirinya adalah tidak takut terhadap resiko yang akan dihadapi akibat pilihan yang diputuskan. Jiwa juga selalu mengajak manusia pemilik jiwa untuk berjalan dengan dan menuju kesucian diri, menjaga kehormatan dan harga diri, sekaligus menjadi filter agar manusia tidak terjebak pada ketrtarikan serba benda, ketertarikan meteri, karena sering kali keindahan , kemewahan, kecantikan, adalah sumur yang menjebak dan membunuh kita.
Cinta sebagai salah satu ruh kehidupan merupakan sebuah kenyataan hidup, yang sulit dilacak keberadaanya. Cinta tak pernah berlaku sebagai tamu yang mengatuk pintu hatimu untuk mengambarkan kehadirannya. Cinta tak pernah berlaku sebagai guru yang memperlakukan engkau sebagai murit, dan memberikan wewarah dan perlambang padamu. Cinta juga tak pernah menjadi awan untuk mengambarkan akan datangnya hujan. Ia juga tak berkokok yang mengambarkan fajar telah tiba.
Karena perilaku cinta demikian unik, maka orang sering beranggapan bahwa cinta adalah kenyataan yang tidak nyata. Sebagai kenyataan, cinta memang ada, tapi tak pernah dapat dilihat dan diketehui, kesulitan untuk melihat dan mengatahui "wujudnya" membuat cinta demikian rumit, arah dan gagasannya sulit ditebak, dikalkulasi,dikonstruksi, dan direkonstruksi.
Arah cinta tak selamanya luru-lurus saja terkadang meliuk, berputar, meninggi, atau tiba-tiba menghujam, karena itu sia-sialah semua upaya itu, karena cinta bila engkau kejar akan berlari menjauh, laksana putri malu yang tidak ingin keberadaannya engkau ketahui.
Meski begitu, jangan lah engkau mencoba menhindar dari cinta, sebab bila engkau menghindar, cinta akan mencengkerammu dengan tali-tali yang kokoh, tali cinta sekuat jaring laba-laba yang memangsa serangga lemah.
Engkau ibarat serangga lemah, tak berdaya dihadapan jaring kekuasaan cinta. Engkau akan dibuat tak mampu berkelit, menghindar, apalagi menentukan kemana engkau akan membawa dirimu. Dalam kekuasaan cinta, engkau hanya bisa merasakan kehadirannya, megikuti kemauannya, dan merenungkan maknanya dalam kehidupan.

Kekasihmu Bukanlah Hakmu
Ia Hanyalah Cermin Jiwamu

0 komentar:

Posting Komentar

pengane dapet duit ?? klik aja di bawah ini

tinggalkan pesan & cheat disini